Jalan panjang menuju "rumah" kita memang belum pasti kekasih Namun perjuangan dan semua suka duka yang menyertai tapak hati kita kian menunjukkan nuansa dewasa. Menuju satu hati, sehati! Pada setiap jeda, saat benak dipenuhi beban hidup, kau selalu hadir mengisi jiwa, bagai air segar yang mendinginkan disiram pada bunga di taman yang terpanggang terik mentari. Kekasih, engkau selalu hadir di hati, meski kularut dalam aktivitas dan rutinitas ini. Engkaulah, kekasih di seantero waktu!Labels: Asri Tadda Qauliyah |